Nama raja pertama kesultanan demak adalah Raden Patah yang merupakan keturunan Raja Brawijaya V dari Majapahit. Yuk, kita cek fakta pentingnya dalam artikel berikut.

Kalau ngomongin sejarah kekuasan serta kepemimpinan Kesultanan Demak, nggak bisa lepas dari sosok yang memimpin pertama kali.

Menurut berbagai catatan sejarah, raja pertama Kesultanan Demak adalah tokoh yang menjadi sosok kunci dalam berdirinya pionir kerajaan Islam di Jawa tersebut.

Siapa Raja Pertama Kesultanan Demak?

Raja pertama Kesultanan Demak yakni Raden Patah. Menurut sumber pada situs demakkab.go.id, pasca keberhasilan meruntuhkan Majapahit, berikut adanya dorongan dari jajaran Wali Songo, selanjutnya Raden Patah diangkat menjadi penguasa Demak pertama pada abad ke-15.

Gelar lengkap yang dia terima adalah Senopati Jimbun Ngabdul Rahman Panembahan Palembang Sayidin Panatagama.

Nama yang cukup panjang, ya! Gelar tersebut merupakan cerminan dari kedudukannya sebagai penguasa yang tidak sekedar memerintah secara politik, tapi juga menjadi pemimpin agama.

Berbagai Sisi Menarik Raja Pertama Kesultanan Demak

Sebagai tokoh serta penguasa Demak, Raden Patah mempunyai banyak sisi menarik yang bikin kita semakin penasaran.

Ada beberapa hal unik yang bisa kita pelajari dari kisah hidupnya. Yuk, kita bahas beberapa fakta menarik tentang penguasa pertama Sultan Demak tersebut:

  1. Keturunan Raja Majapahit

Mungkin nggak banyak yang tahu kalau Raden Patah ternyata mempunyai garis keturunan penguasa Majapahit, tepatnya Raja Brawijaya V.

Jadi, walaupun ia penguasa kerajaan Islam, darah kerajaannya mengalir dari kebangswanan Majapahit, sebuah kerajaan bercorak Hindu juga Buddha besar yang sempat berjaya di Nusantara.

  1. Mempunyai Darah Tionghoa

Selain mempunyai garis keturunan bangswan Majapahit, dalam diri Raden Patah juga mengalir darah Tionghoa. Ibu Raden Patah merupakan wanita Tionghoa yang mempunyai nama Siu Ban Ci.

Siu Ban Ci sendiri ialah putri dari sebuah kerajaan Tiongkok yang akhirnya dijadikan selir oleh Raja Brawijaya V.

Jadi, Raden Patah mewarisi campuran darah bangsawan Jawa dan Tionghoa.

  1. Memiliki Nama Tionghoa

Karena punya darah Tionghoa, Pangeran Patah juga memiliki nama lain yang berbau Tionghoa, yaitu Jin Bun. Nama ini menunjukkan bagaimana ia tetap terhubung dengan warisan ibunya yang berasal dari Tiongkok, meskipun ia tumbuh dan besar dalam budaya Jawa.

  1. Besar di Palembang

Meskipun dia keturunan Raja Majapahit, Pangeran Patah ternyata besar di Palembang. Hal ini terjadi karena ibunya, Siu Ban Ci, diasingkan ayahnya sendiri yakni Raja Brawijaya V akibat cemburu dari permaisuri raja.

Jadi, Siu Ban Ci beserta Pangeran Patah harus hidup jauh dari keraton Majapahit, dimana mereka kemudian menetap di Palembang.

Di kota tersebut, Pangeran Patah tumbuh serta belajar banyak hal sebelum akhirnya kembali ke Jawa dan mendirikan Kesultanan Demak.

  1. Menutup Kekuasaan Majapahit

Pangeran Patah bukan hanya penguasa yang menjadi pendiri Sultan Demak, tapi juga penguasa yang secara tidak langsung menutup pengaruh Majapahit.

Pasca Majapahit runtuh akibat adanya konflik internal serta serangan Demak, Pangeran Patah selanjutnya mengambil alih kekuasaan serta memastikan bahwa Islam akan lahir sebagai kekuatan dominan di Jawa.

  1. Keberhasilan Mengusir Portugis

Nggak cuma soal kekuasaan di tanah Jawa, Pangeran Patah mempunyai kontribusi penting dalam melindungi wilayah Nusantara dari serangan asing.

Prestasi besar Sultan Demak di bawah kepemimpinannya adalah berhasil mengusir Portugis dari Sunda Kelapa.

Tentu saja, ini dilakukan dengan bantuan panglima perangnya yakni Fatahillah. Selain itu, jika kamu ingin mengetahui tentang Islam lebih mendalam, kalian juga bisa mengunjungi situs https://pemudahijrah.com/ ya.

Kesimpulan

Jadi, raja pertama Kesultanan Demak adalah Raden Patah, beliau merupakan tokoh yang tak hanya memiliki darah bangsawan Majapahit, tapi dalam dirinya juga mengalir darah Tionghoa. Ia sukses merintis kerajaan Islam pertama di pulau Jawa serta menyumbang kontribusi tak ternilai dalam sejarah kekuasaan di Nusantara.

Berlandaskan latar belakang unik serta prestasi luar biasa, Raden Patah kemudian menjelma menjadi tokoh menarik dalam periode penyebaran Islam di Nusantara.